Negeri
Cina yang peradabannya telah berdiri sejak ribuan tahun tentunya memiliki
beragam kisah menarik yang untuk selalu dibahas hingga kini. Peninggalan peradaban
bangsa ini tidak hanya dalam wujud benda atau yang berhubungan dengan arkeologi
tetapi juga mitos dan legenda. Salah satu legenda yang terkenal dari bangsa ini
adalah cerita 4 perempuan cantik dari negeri Cina. Mereka terkenal tidak hanya
karena kecantikannya tetapi juga karena pengaruhnya dalam pemerintahan yang
bahkan dapat membuat kehidupan istana bergejolak. Siapa sajakah mereka?
Zhao Feiyan
Kisah
perempuan ini hampir mirip dengan dongeng Cinderella, seorang perempuan biasa
yang akhirnya dapat menjadi penjadi pendamping seorang penguasa. Zhao Feiyan
dalam bahasa Cina berarti “Flying Swallow” atau layangan terbang. Julukan ini
diberikan karena ia dapat menari dengan indah dan elegan seperti seekor burung.
Bahkan menjadi penari yang paling terkenal selama Dinasti Han (206 SM-220 M).
Lukisan Zhao Feiyan
Periode
kehidupannya cukup singkat selama 32 SM-1 M. Zhao Feiyan merupakan perempuan
cantik yang berasal dari keluarga biasa. Awalnya ia menjadi seorang penari bagi
keluarga Putri Yang. Kemampuan dan bakat menari Zhao Feiyan, membuat Kaisar
Cheng (Kaisar Dinasti Han saat itu) menjadi tertarik. Kaisar pun menjadi
terpikat akan pesonanya dan menjadikannya selir. Bersamaan dengan itu pula,
Hede, adik Zhao Feiyan juga dijadikan selir.
Zhao Feiyan Menari Seperti Di Atas Awan
Semenjak
memasuki istana, Zhao Feiyan sangat disayangi oleh Kaisar. Hal ini
membuat posisi penari ini menjadi kuat. Puncaknya, Kaisar membuang
permaisurinya, menjadikan Zhao Feiyan sebagai permaisuri baru. Tentu saja hal
ini menjadi perdebatan di kalangan istana, karena status sosial Zhao Feiyan
yang rendah. Kaisar sangat menyangngi Zhao Feiyan dan tidak bisa lepas darinya.
Meskipun demikian ada satu masalah, bahwa Zhao Feiyan tidak dapat memberikan
keturunan bagi sang Kaisar. Berbagai cara telah dilakukan agar Zhao Feiyan
dapat hamil, tetapi tidak ada yang berhasil.
Maka,
Kaisar mulai tidur dengan gundik dan selirnya yang ada di istana. Hal ini
membuat Zhao Feiyan cemburu dan marah. Setiap ada gundik dan selir yang hamil,
maka akan dipaksa untuk aborsi dan membunuh setiap anak yang hidup. Akhirnya,
Kaisar tidak pernah memiliki keturunan. Ketika Kaisar Cheng meninggal, Zhao
Feiyan ditangkap dan dihukum mati, tetapi sebelum hukuman mati terjadi,
terlebih dulu Zhao Feiyan telah bunuh diri.
1 komentar:
Click here for komentarMungkin jika dibuat dalam satu laman cerita akan lebih baik
ConversionConversion EmoticonEmoticon