Orang Khoisa adalah
penduduk pribumi di negara Namibia, Afrika Selatan. Pada 150.000 tahun yang
lalu, orang Khoisa menjadi penduduk mayoritas di Bumi. Populasi mereka mulai
menurun 22.000 tahun yang lalu serta ketika hadirnya orang Eropa di Afrika
sekitar abad ke-17 M. Menurut studi baru yang dilakukan para ahli genetika yang
diterbitkan di Nature Communications, mengungkapkan bahwa jumlah orang Khoisan
sekarang ini sekitar 100.000 jiwa.
Nama 'Khoisan'
umumnya mengacu pada pemburu dan penggembala dari sejumlah kelompok etnis yang
berbicara dengan bahasa klik khas, meskipun tidak ada nama spesifik untuk diri
mereka sendiri. Secara historis, ada dua kelompok masyarakat di keluarga bahasa
Khoisa yaitu Khoi sang penggembala, dan San, sangpemburu dan pengumpul. Hari
ini, mereka semua dikenal secara kolektif sebagai Khoisan.
Kondisi iklim yang tidak
menguntungkan di Afrika disebabkan oleh melelehnya es di belahan bumi utara
sebelum 22.000 tahun yang lalu yang berakibat mengurangi populasi manusia,
tetapi di Afrika Selatan iklim tetap dalam kondisi yang baik. Hal ini mmebuat
orang Khoisan mudah hidup dan makanan berlimpah, sehingga populasinya dapat berkembang.
Khoisa, dikenal menggunakan bahasa klik langka. Sementara itu genetik mereka berbeda
dari Eropa, Asia dan Afrika lainnya.
"Khoisa
pemburu-pengumpul di Afrika Selatan selalu merasa bahwa diri mereka sebagai
orang tertua" kata Stephan Schuster, mantan profesor Penn State
University, sekarang di Nanyang Technological University di Singapura dan
pemimpin tim peneliti.
Penelitian ini mengamati
420.000 varian genetik dari 1.462 genom yang didapat dari 48 kelompok etnis. Analisis
ini mengungkapkan bahwa Khoisans Afrika Selatan secara genetik berbeda tidak
hanya dari Eropa dan Asia, tetapi juga dari semua Afrika lainnya.
Penelitian sebelumnya
juga telah menyimpulkan bahwa orang Khoisan merupakan turunan langsung dari leluhur
tertua umat manusia. Studi DNA pada 1990-an, menemukan bahwa kromosom Y dari
San pria, salah satu penduduk asli yang membentuk Khoisan, berbagi pola-pola
tertentu dari variasi genetik yang berbeda dari semua populasi lain. Hal ini menimbulkan
teori bahwa San adalah salah satu populasi pertama yang diperkirakan telah
hidup 60.000 sampai 90.000 tahun yang lalu serta masih ada hingga sekarang. Para
peneliti menemukan bahwa melalui sejarah, dalam jumlah kecil, orang Khoisan
menikah dengan kelompok etnis lainnya, yang membantu melestarikan keunikan
genetik mereka.
Dalam satu marga,
harus ada satu orang Khoisa yang menikahi wanita dari klan lain. Satu Desa
Khoisa terdiri dari lebih dari 100 orang yang tinggal di gubuk berbentuk
kerucut. Para penduduk desa adalah orang-orang dari klan yang sama dengan istri
dan anak-anak mereka. Desa-desa bersatu menjadi kelompok - kelompok yang
dikenal sebagai suku atau gerombolan
ConversionConversion EmoticonEmoticon