Zadar
adalah sebuah kota kuno di pelabuhan Mediterania, lebih tepatnya di pantai Adriatik.
Kota tua ini, dikelilingi oleh dinding dan menara di semenanjung, dengan bagian
kota dihubungkan oleh jembatan yang menjadi simbol kota. Kota ini dibangun berdasarkan
prinsip arsitektur kota Romawi.
Wilayah Zadar telah
dihuni sejak zaman prasejarah awal. Berbagai temuan arkeologi mengkonfirmasi
keberadaan kehidupan dini Paleolitik. Suku Illyrian Liburnians yang berasal
dari semenanjung Balkan diperkirakan
telah menghuni Zadar dari abad ke-7 SM. Selama abad ke-2 SM, Romawi menjadikan Zadar
sebagai koloninya . Selama kekuasaan Romawi, Zadar mulai menyerupai kota urban yang
sesungguhnya dengan jaringan jalan, alun-alun, dan kuil. Sisa - sisa monumen tersebut
masih terpelihara sampai hari ini.

Selama periode awal
abad pertengahan, invasi bangsa barbar membuat kehidupan kota Zadar menjadi stagnan.
Pada abad ke-7 M Zadar menjadi ibukota wilayah Bizantium Dalmatia. Pada periode
ini agama Kristen, perlahan-lahan menyebar di daerah Zadar. Hal ini berdampak
pada arsitektur kota dan seni. Dalam waktu yang sama Gereja besar pertama
dibangun di Zadar yaitu Gereja Holy
Trinity yang saat ini akrab disebut sebagai Gereja St. Donatus dan merupakan simbol
yang paling dikenal dari kota ini.
Pada abad ke-10 M,
bangsa Kroasia mulai mendiami daerah Zadar. Beberapa gereja Romawi dari periode
terdahulu tetap dapat terpelihara dengan baik sampai hari ini (St. Mary, St.
Grisogone dan Katedral St. Anastasia). Meskipun periode abad pertengahan akhir
adalah masa penuh pergolakan dengan pengepungan dan kehancuran, tetapi periode
ini dianggap sebagai era keemasan Zadar. Kota ini memantapkan dirinya sebagai
salah satu pusat pedagang yang paling penting dari pantai Adriatik. Pada era renaisans
Zadar berada di bawah pemerintahan Venesia dan tetap seperti itu hingga akhir
abad ke-18 M. Pada periode ini invasi Turki mengubah kota menjadi benteng yang
kuat dan secara drastis mengubah penampilan kota.
Setelah Perang Dunia
I, Zadar berada di bawah pemerintahan
Italia dan tetap seperti itu sampai pertengahan abad ke-20 M, ketika negara Yugoslavia
dibentuk. Sejak saat itu kota Zadar dianggap bagian dari Kroasia hingga sampai
hari ini. Zadar menderita kehancuran yang signifikan selama Perang Dunia II dan
dalam Perang kemerdekaan Kroasia, banyak monumen bersejarah hancur. Hari ini
Zadar sudah dibangun kembali dan terlihat lebih indah dari sebelumnya serta
menetapkan dirinya sebagai salah satu kota
kuno serta tujuan wisata paling
populer di Kroasia dan Eropa.
ConversionConversion EmoticonEmoticon