Ilustrasi Bahtera Nuh
Beberapa
tahun yang lalu ada sebuah penemuan yang menghebohkan dunia. Bahtera Nuh telah
ditemukan di Gunung Ararat. Kisah tentang penyelamatan Nuh dengan menggunakan
Bahtera terdapat dalam dua Kitab Suci milk agama Kristen (Alkitab) dan Islam
(Al-quran). Sekarang ini banyak spekulasi yang muncul mengenai dimana letak
pemberhentian bahtera tersebut. Dan yang paling terkenal adalah lokasi Gunung
Ararat.
Kisah
ini bermula pada tahun 1959, ketika seorang Kapten tentara Turki yang bernama Llhan
Durupinar menemukan bentuk yang tidak biasa saat memeriksa foto udara
negaranya. Tampak sebuah bentuk halus yang berukuran lebih besar dari lapangan
sepak bola, berdiri diantara medan kasar dan berbatu di ketinggian 13.000 kaki
dari permukaan laut, di dekat perbatasan Turki dengan Iran.
Tanah
pegunungan di wilayah tersebut awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Armenia,
negara yang berusia ribuan tahun dan sering dianggap sebagai "bangsa
Kristen pertama", sampai Turki mengambil alih wilayah itu pada awal abad
ke-20.
Kapten
Durupinar yang sering membaca Kitab Tabuat dalam Alkitab dan serta kisah
tentang Gunung Ararat di Turki, tapi ia enggan untuk segera mengampil
kesimpulan. Wilayah ini sangat jauh, namun dihuni oleh desa-desa kecil. Tidak
ada laporan sebelumnya dari obyek aneh ini sebelumnya. Jadi ia memberikan negatif
fotografi kepada ahli fotografi udara terkenal bernama Dr. Brandenburger, di
Ohio State University.
Brandenburger
merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menemukan basis rudal Kuba selama
era Kennedy dari foto pengintaian, dan setelah berhati-hati mempelajari foto
itu, ia menyimpulkan:. "Saya tidak ragu sama sekali, bahwa objek ini
adalah sebuah kapal Dalam seluruh karir saya, saya tidak pernah melihat sebuah
objek seperti ini pada foto stereo".
Citra Yang Diperkirakan Bahtera Nuh Melalui Udara
Pada
tahun 1960 gambar [atas] diterbitkan di majalah LIFE dengan judul Noahs Ark?
Pada tahun yang sama sekelompok orang Amerika disertai Kapten Durupinar pergi ke
situs tersebut. Mereka berharap dapat menemukan artefak atau sesuatu yang
terkait dengan kapal. Mereka melakukan beberapa penggalian di daerah itu tetapi
belummenemukan apa-apa, karena semuanya telah berubah menjadi bentukan alam.
Pada tahun 1977 Ron
Wyatt mengunjungi situs itu. Setelah memperoleh izin resmi, Ron dan kawan-kawannya
melakukan penelitian yang lebih menyeluruh selama beberapa tahun. Mereka
menggunakan survei logam deteksi, melakukan radar scan di bawah permukaan, dan
analisis kimia dan temuan mereka sangat mengejutkan. Mereka menyatakan bahwa
kayu yang diambil dari situs ini berusia 2.800 SM. Bukti itu tak terbantahkan.
Mereka menyatakan bahwa benar ini adalah Bahtera Nuh.
Bukti
paling signifikan yang ditemukan dari situs ini adalah sepotong kayu membatu.
Ketika pertama kali ditemukan itu tampak sebagai balok besar. Tapi setelah
pemeriksaan lebih dekat itu sebenarnya tiga buah papan yang telah dilaminasi
bersama-sama dengan beberapa jenis lem organik. Ini adalah teknologi yang sama
digunakan dalam kayu lapis modern. Laminasi membuat kekuatan total kayu jauh
lebih besar dari kekuatan gabungan dari potongan-potongan. Hal ini menunjukkan
pengetahuan konstruksi jauh melampaui apa pun yang kita tahu ada di dunia kuno.
Artefak Yang Ditemukan Di Situs Bahtera Nuh
Detektor
logam sensitif juga menemukan hal yang mengejutkan. Tim menemukan cakram besar
berbentuk paku keling. Dari pengamatan terlihat bahwa paku keling tersebut
dipalu setelah dimaksukkan ke lubang bawah.
Sebuah
analisis dari logam mengungkapkan bahwa paku tersebut terbuat dari besi
(8,38%), aluminium (8.35%) dan titanium (1,59%). Aluminium terbuat dari campuran
logam. Aluminium tidak langsung didapatkan dari alam. Ini berarti telah ada pengetahuan
yang sangat canggih dalam bidang metalurgi dan rekayasa. Karakteristik dari
paduan besi-aluminium telah diteliti oleh Bulletin Kimia Rusia (2005) dan
mengungkapkan bahwa paduan tersebut membentuk lapisan tipis aluminium oksida
yang melindungi bahan dari karat dan korosi. Penambahan titanium akan
memberikan kekuatan tambahan. Hal ini tampaknya telah bekerja. Paku keling
telah bertahan dari zaman kuno hingga kini.
“Sampai
sekarang belum dikatakan bahwa 100 % itu adalah Bahtera Nuh, tetapi 99% telah
dapat diyakini bahwa itu adalah Bahtera Nuh”.
Sumber:
ConversionConversion EmoticonEmoticon