Penampakan Gobekli Tepe Dari Citra Udara
Di sekitar enam mil Urfa, Kota Kuni di
Turki Tenggara, Klaus Schmidt seorang arkeolog telah menemukan suatu penemuan arkeologi yang mengejutkan, berbagai
susunan batu besar berukir yang diperkirakan berusia 11.000 tahuan, dibuat oleh
masyarakat prasejarah yang belum mengenal alat-alat logam bahkan tembikar. Schmidt
menyebut tempat tersebut Gobekli Tepe yang ia percaya sebagai
candi atau kuil tertua di dunia. Peninggalan zaman Megalith itu diperkirakan
berusia lebih tua dari Stonehenge di Inggris yang dibuat sekitar 6.000 tahun
yang lalu.
Pada awalnya situs ini telah disurvei untuk
pertama kali pada 1960 oleh para arkeolog dari University of Chicago dan
University of Istambul. Tetapi mereka memperkirakan bahwa situs ini adalah
sebuah kuburan dari abad pertengahan yang telah ditinggalkan karena bentuknya
yang berupa gundukan tanah. Pada tahun 1994, Schmidt mulai mensurvei ulang
lokasi ini dan mendapatkan hasil yang berbeda.
Peta Letak Gobekli Tepe Di Turki
Gobekli Tepe terdiri dari serangkaian
struktur yang melingkar dan berbentuk oval berdiri di atas bukit. Penggalian
dimulai pada tahun 1995 oleh Prof. Klaus Schmidt dengan bantuan dari Institut
Arkeologi Jerman. Ada bukti arkeologi bahwa “instalasi” ini tidak digunakan
untuk keperluan rumah tangga, tetapi terutama untuk tujuan ritual atau agama.
Selanjutnya terlihat jelas bahwa Gobekli Tepe terdiri dari tidak hanya satu, tapi
terdapat banyak batu di kuil itu. Berikutnya, penggalian kedua dan hasil
magnetik geo mengungkapkan bahwa setidaknya ada 20 “instalasi”, yang dalam
istilah arkeologi bisa disebut sebuah kuil. Berdasarkan apa yang telah digali
sejauh ini, berdasarkan melihat prinsip pola, tampaknya terdapat dua pilar
besar monumental di pusat setiap instalasi, dikelilingi oleh ruangan dan
dinding.
Situs Gobekli Tepe
Semua pilar berbentuk T dengan
ketinggian antara 3-6 meter. Arkeolog menafsirkan bentuk “T” sebagai manusia yang
bergaya, terutama karena penggambaran ekstremitas manusia yang muncul pada
beberapa pilar. Selain itu di batu-batu tersebut juga terdapat ukiran hewan
serta simbol-simbol abstrak, kadang-kadang merangkai sebuah adegan.
Rubah, ular, babi hutan, bangau, bebek
adalah ukiran yang paling umum. Sebagian besar yang diukir ke dalam permukaan
datar dari pilar tersebut. Kemudian juga terdapat beberapa patung atau ukiran
tiga dimensi, dalam bentuk predator yang menggambarkan singa, ukiran singa ini
berada di bagian bawah dari dari sisi pilar “T”.
Ukiran Batu-Batu Di Gobekli Tepe
Metode yang unik yang digunakan untuk
pelestarian Gobekli Tepe benar-benar menjadi kunci bagi kelangsungan hidup
situs yang menakjubkan ini. Siapa pun yang membangun monumen megah ini,
memastikan kelangsungan hidup situs ini untuk dapat bertahan ribuan tahun,
dengan hanya penimbunan berbagai batu dan mengubur mereka di bawah. Diperkirakan
setidaknya terdapat 16 rangkaian struktur melingkar di wilayah situs ini,
tetapi penggalian baru mencakup 5 persen saja. Setiap rangkaian memiliki tata
letak yang hampir mirip, di tengah rangkaian terdapat dua pilar batu besar
berbentuk T yang dikelilingi oleh batu-batu kecil yang menghadap ke dalam. Berat
masing-masing pilat “T” itu bervariasi antara 40 sampai 60 ton yang membuat
tanda tanya manusia masa sekarang, bagaimana cara manusia kuno membawa,
membentuk dan menempatkan pilar sebesar itu.
Ilustrasi Bagaimana Proses Pembangunan Gobekli Tepe
ConversionConversion EmoticonEmoticon