Salah satu kisah yang sangat familiar
serta menjadi misteri bagi umat manusia adalah kisah mengenai banjir besar yang pernah terjadi di bumi pada ribuan
tahun yang lalu. Tentunya kisah ini tidak hanya diwariskan secara lisan
tetapi juga kisah ini ada di dalam Kitab
Suci beberapa agama seperti Islam, Kristen, Hindhu serta beberapa kepercayaan
kuno. Bangsa Sumeria yang peradabannya merupakan yang tertua di dunia juga
mencatat kisah ini.
Menurut Bangsa Sumeria kuno kota Eridu
(kini menjadi kota Abu Shahrain-Irak) diyakini menjadi kota pertama yang
didirikan di bumi ini pada sekitar 5400 SM. Kota ini merupakan asal dari Dewa
Enki. Eridu dianggap sebagai kota para
dewa di Mesopotamia kuno, seperti Teotihuacan yang terletak di Mesoamerika,
yang dianggap sebagai kota para dewa. Sementara itu menurut Kitab Raja Sumeria
menyatakan bahwa Eridu adalah "kota raja pertama," dinyatakan dalam
ayat seperti ini: "Setelah kerajaan yang turun dari surga, kerajaan itu di
Eridu".
“The Eridu Genesis” (semacam Kitab
Kejadian dari Eridu) adalah Text Sumeria kuno yang menggambarkan penciptaan
dunia, penemuan seluruh kota kuno dan banjir
besar yang melanda seluruh negeri. “The Eridu Genesis” diyakini telah
disusun sekitar tahun 2300 SM, adalah catatan yang dikenal paling awal untuk banjir besar, mendahului kisah banjir besar yang populer dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab.
“The Eridu Genesis” adalah kisah di
mana Utnapishtim
diperintahkan oleh para dewa untuk membangun sebuah kapal besar dan mengumpulkan
para “benih hidup”. Jika kita melihat kembali teks-teks Sumeria dan catatan
mitologinya, kita akan menemukan bahwa pada awalnya, dewa hidup mirip manusia
dan memerintah di Bumi. Ketika mereka “tiba” ke planet kita, banyak pekerjaan
yang harus dilakukan, oleh karena itu mereka bekerja keras dengan menggali dan
mengolah tanah untuk membuatnya layak huni serta mengeluarkan mineral berharga
dari dalam perut Bumi.
The Eridu Genesis
Tablet Kuno Sumeria menyebutkan bahwa
sebelum banjir besar menyapu Bumi, para Dewa meninggalkan planet ini menuju
langit agar aman dan kembali ke bumi setelah banjir besar berakhir. Dalam kisah
mengenai dewa-dewa ini terdapat beberapa bagian dari cerita yang masuk akal
sementara bagian lain tidak, seperti ketika para Dewa terbang ke langit yang
hal dianggap mustahil.
Menariknya, kisah Nuh yang merupakan kisah
paling populer mengenai banjir mungkin menggambarkan cerita yang sama seperti
yang terlihat dalam Epic of Gilgamesh,
yang mendahului Alkitab. Cerita banjir lainnya ditemukan di antara budaya yang
berbeda di seluruh belahan dunia. Kemiripan dengan cerita Sumeria lainnya yaitu
Kisah Raja Dravida yang bernama Manu yang berkaitan dengan Avatar Matsya Purana
(baca link ini: http://www.sejarahdk.com/2015/09/10-perwujudan-reinkarnasi-dewa-wisnu-di.html)
Ilustrasi Kisah Manu
Utnapishtim dalam Epos Gilgamesh dan narasi banjir
ditemukan dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab. Menariknya, orang Yunani kuno
memiliki dua mitos serupa yaitu The Deucalion dan banjir Zeus dalam
Buku I dari Ovid Metamorphoses. Para peneliti berspekulasi bahwa “Eridu Genesis”
bisa menjadi rekor pertama yang pernah ditulis dari tradisi lisan panjang dalam
periode sejarah pada 2800/2300 SM, saat permukaan sungai Efrat diyakini telah
meningkat yang menyebabkan banjir besar di wilayah tersebut. Menariknya, menurut penggalian di kota kuno Ur
(baca link ini: http://www.sejarahdk.com/2016/03/urbanisasi-dan-kehancuran-kota-kota.html) tahun 1922, mengungkapkan
ditemukan lapisan delapan kaki garam dan tanah liat yang mendukung klaim bahwa
bencana banjir nyata terjadi ada di daerah ini sekitar 2800 SM.
ConversionConversion EmoticonEmoticon