Carthage merupakan kota kuno yang
sekarang ini wilayahnya menjadi negara Tunisia, Afrika Utara. Menurut
legenda, Carthage didirikan oleh Ratu Elissa dari Venesia yang lebih dikenal
dengan panggilan Dido pada tahun 813 SM. Awalnya kota ini bernama “Kart Hadasht” yang artinya kota
baru. Sementara itu orang Yunani menyebutnya Karchedon dan orang Romawi menyebutnya Carthago. Kota ini awalnya merupakan sebuah pelabuhan pantai kecil
yang disinggahi oleh pedagang Phoenician untuk mengisi pasokan dan memperbaiki
kapal. Carthage tumbuh menjadi kota kuno
terkuat dan terbesar di Mediterania sebelum munculnya Romawi.
Ilustrasi Pelabuhan Kota Kuno Carthage
Setelah
jatuhnya kota Fenisia besar (terletak antara Lebanon dan Suriah) oleh Alexander Agung pada 332 SM, maka Tiran (salah
satu pemimpin Fenisia) melarikan diri ke Carthage dengan membawa kekayaannya.
Semenjak itu ia mendirikan Carthage sebagai pusat perdagangan baru menggantikan
Venesia. Dari sebuah kota pantai kecil, Carthage tumbuh besat dan megah serta
memiliki perkebunan besar yang membuatnya menjadi kota terkaya di Mediterania.
Para bangsawan tinggal di istana, sementara mereka yang “kurang makmur” tinggal
di rumah yang sederhana tetapi menarik. Pelabuhan Carthage sangat besar dengan
220 dermaga yang ditengah pelabuhan terdapat bangunan berbentuk lingkaran yang dihiasi dengan patung
Yunani. Kapal-kapal perdagangan Carthage belayar setiap hari ke seluruh
pelabuhan di Laut Meditarania dan angkatan laut Kartago (tentara bayaran
Carthage) merupakan yang terkuat di wilayah tersebut. Tentu hal ini membuat
Carthage aman dan juga turut andil dalam keberhasilan membuka wilayah baru
untuk perdagangan serta sumber daya memalalui penaklukan.
Ilustrasi Suasana Pelabuhan Kuno Caerhage
Ekspansi
yang dilakukan Carthage membawanya ke dalam konflik dengan Roma. Ketika itu
Roma masih dalam posisi yang lebih lemah dari Carthage sehingga tidak
menimbulkan ancaman. Kondisi ini membuat Angkatan Laut Carthage mampu
mempertahankan perjanjian perdagangan dengan Roma di Medeiterania dalam jangka
waktu yang lama. Ketika Carthage mengambil Sisilia, Roma tidak terima. Meskipun
Roma tidak memiliki angkatan laut tetapi memiliki 300 kapal yang dilengkapi
dengan landai pintar dan gang (corvus) yang bisa mendekat ke kapal musuh
sehingga prajurit bisa menyusup. Dengan demikian maka pertempuran laut berubah
menjadi pertempuran darat.
Perang
Punic pertama pada tahun 264 SM-241 SM merupakan perang pertama antara
keduanya. Dengan berbagai ide taktik militer akhirnya Roma dapat mengalahkan
Carthage pada tahun 241 SM. Carthage dipaksa untuk menyerahkan Sisilia ke Roma
dan membayar ganti rugi perang. Setelah itu, Cathage terlibat dalam “The
Mercenary War” pada 241 SM-237 SM. Perang ini dimulai ketika tentara bayaran
Kartago menuntut pembayaran utang kepada pihak Carthage. Perang ini akhirnya
dimenangkan oleh pihak Carthage atas bantuan dari Hamilcar Barca. Kedua konflik
tersbeut telah membuat Carthage menjadi bangkrut atau mundur. Ketika Roma
menduduki koloni Carthage di Sardinia dan Corsica, pihak Carthage tidak bisa
berbuat apa-apa.
Peta Wilayah Koloni Carthage
Carthage
berusaha bangkit, dibawah pimpinan Hannibal, Carthage mencoba menaklukkan
Spanyol dengan menyerang Kota Saguntum yang merupakan sekutu Romo. Perang Punic
ke-dua terjadi pada 218 SM-202 SM, dalam perang ini Hannibal menginvasi Italia
dari Spanyol dengan menyusun barisan pasukannya di atas Pegunungan Alpen. Hannibal
memenangkan setiap peperangan dengan Romawi. Pada 216 SM, ia meraih kemenangan
terbesarnya di Pertempuran Cannae, tetapi karena kurangnya pasukan dan
perlengkapan yang tidak memadai, maka ia tidak bisa lama mempertahankan
kesuksesannya ini. Dia dikalahkan oleh pasukan Romawi yang dipimpin oleh Scipio
Africanys dalam pertempuran Zama di Afrika Utara pada 202 SM dan Carthage
diwajibkan untuk membayar biaya perang.
Ditengah
upayanya untuk dapat membayar ganti rugi terhadap Roma, Carthage juga harus
menghadapi seranggan dari bangsa tetangganya yaitu Numidia. Ketika pada
akhirnya berhasil membayar hutangnya terhadap Roma, Carthage menghadapi
kekalahan dalam perang dengan Numidia. Dan Carthage pun kembali diwajibkan
untuk membayar ganti rugi kepada Numidia.
Di
sisi lain, Carthage beranggapan bahwa konflik dengan Roma telah selesai ketika
hutang perang telah dibayarkan. Tidak demikian dengan Roma yang beranggapan
bahwa Carthage wajib tunduk kepada Roma. Salah saeorang senator Romawi yang
bernama Cato menyarankan agar Carthage dihancurkan. Pada 149 SM dikelurkan
perintah agar Carthage dihancurkan dan kemudian akan dibangun kembali di sebuah
daerah yang jauh ke pedalaman. Bangsa Carthage menolak hal ini dan menyebabkan terjadi
perang Punic ke-tiga pada 149 SM-146 SM. Militer Romawi di bawah pimpinan
Scipio Aemilianus mengepung Carthage selama tiga tahun. Akhirnya pengepungan
ini membuat Carthage menjadi hancur.
Ilustrasi Peperangan Di Kota Kuno Carthage
ConversionConversion EmoticonEmoticon