Bangsa Mesir Kuno percaya akan adanya
kehidupan ketika seseorang meninggal. Mumi dianggap membantu seseorang mencapai
akhirat karena mereka berpikir bahwa, dalam rangka untuk memiliki kehidupan
setelah kematian, orang yang meninggal harus membawa kembali tubuhnya. Masyarakat
Mesir percaya bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah jika mereka
mengenali tubuhnya sendiri.
Pemumian dilakukan terutama oleh
orang-orang kaya, sementar orang-orang miskin tidak mampu melakukannya. Orang
kaya mampu melakukan ritual mumifikasi yang rumit, sementara orang-orang kurang
mampu menjalani prosedur pemumian sederhana. Mumifikasi Mesir kuno dipraktekkan
selama ribuan tahun, dan metodenya berubah dari waktu ke waktu.

1.
Pertama, mencuci mayat dengan anggur
dan air dari Sungai Nil. Membuat potongan di samping tubuh dan mengambil organ
dalam. Untuk sampai ke otak, maka dorong suatu alat melalui hidung dan goncangkan.
Kemudian tarik keluar organ ini (otak)
2.
Bersihkan hati, paru-paru, usus dan perut,
kemudian taruh organ ke dalam empat guci kanopik khusus yang tertutup agar terlihat
seperti dewa yang menjaga. Terkadang jantung dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
3.
Gunakan garam Mesir khusus yang
disebut natron untuk mengisi rongga dan menutupi tubuh. Hal ini akan membantu
untuk menyingkirkan semua kelembaban. Biarkan selama sekitar 40 hari hingga mengering
sepenuhnya.
4.
Selanjutnya, sendok keluar natron dan jejali
tubuh dengan rempah-rempah, kain dan tanaman sehingga tubuh atau badan tidak
kehilangan bentuknya.

Di dalam kubur
Firaun juga terdapat makanan, minuman, pakaian, furnitur dan barang-barang
berharga mereka yang dimaksudkan untuk menghibur Firaun di akhirat.
Sumber: http://www.ngkids.co.uk/
Sumber: http://www.ngkids.co.uk/
ConversionConversion EmoticonEmoticon