Pada awal tahun 2016 ini, Presiden
Honduras, Juan Orlando Hernandez telah memberikan lampu hijau untuk program
pemburuan harta misterius Lost City of The Monkey God di
hutan hujan yang ada di negara tersebut kepada Colorado State University dan
National Geographic Society. Masyarakat lokal menyebut kota kuno tersebut La Ciudad
Blanca. Sementara dunia internasional menyebutnya White City of Gold. Diduga kota hilang ini menyimpan harta
yang tak terhitung yang dapat bernilai miliaran dollars.
Berbeda dengan peradaban Maya yang
masih menyisakan peninggalan masa kejayaannya, peninggalan Lost City of The Monkey God dapat
dikatakan lenyap dan bahkan hampir tidak dikenal. Para arkeolog juga kebingunan
untuk mengetahui nama asli kota ini. Padahal kedua kota tersebut dapat
dikatakan memiliki lokasi yang bertetanggaan. La Mosquitia merupakan lokasi
yang diperkirakan menjadi tempat kota yang hilang ini pernah berjaya. Lokasinya
merupakan hutan hujan yang luas penuh lebat akan pepohonan, rawa, sungai,
gunung yang sebagian memang belum pernah dijamah kegiatan penelitian ilmiah.
Sejak tahun 1920-an, beberapa
ekspedisi untuk mencari kota hilang ini telah dilakukan. Diantara para pemburu
harta tersebut, petualang eksentrik yang bernama Theodore Morde adalah yang
paling terkenal. Pada tahun 1940, ia memimpin ekspedisi pencarian kota hilang
ini di bawah naungan Museum Indian
Amerika yang sekarang menjadi bagian dari Smithsonian Institution. Ketika pulang
dari La Mosquitia, Morde membawa banyak artefak dan mengaku telah memasuki kota
yang hilang tersebut. Menurutnya peradaban di kota tersebut dipenuhi dengan
patung dan artefak Dewa Monyet. Ia menolak untuk membocorkan lokasi kota yang
hilang ini karena takut situs tersebut akan dijarah. Kemudian dia bunuh diri
tanpa membocorkan rahasia lokasi kota tersebut.
Selama seratus tahu ini, penjelajah
dan pemburu harta telah hilir mudik keluar hutan di La Mosquitia. Menurut cerita
rakyat di kalangan masyarakat lokal, kota yang hilang tersebut merupakan “rumah
putih” atau “tempat kakao” dimana suku Indian berlindung dari pengejaran tentara
Spanyol. Cerita mistis lainnya menyebutkan bahwa tempat tersebut seperti Eden
atau surga yang pernah kembali, tetapi kini sudah tidak ada lagi.
Pada Juli 2012 untuk pertama kalinya
reruntuhan kota ini diidentifikasi melalui survei udara di lembah terpencil di
La Mosquitia. Lokasi yang diidentifikasi adalah sebuah lembah berbentuk kawah dikelilingi oleh pegunungan yang curam. Ketika
gambar diproses, para peneliti menemukan struktur yang tidak alami di kawasan lebih dari satu
mil yang ada di lembah. Melalui gambar
ditemukan bahwa medan sepanjang sungai hampir seluruhnya telah dibentuk atau
dibangun kembali oleh tangan manusia.

Melalui citra gambar tersebut dapat
dilihat terdapat bukti arsitektur ruang publik dan ruang upacara, gundukan
rumah, saluran irigasi atau mungkin waduk. Dapat disimpulkan bahwa tempat
tersebut merupakan sebuah kota pra-columbus. Setelah para peneliti mendatangi
lokasi ini, ditemukan sebuah objek atau dapat dikatakan artefak yang berada di
permukaan tanah. Objek ini berbentuk kepala monyet yang diyakini sebagai jaguar (istilah dewa bangsa Mesoamerika)
yang diperkirakan dibuat antara tahun 1000 M – 1400 M. Penemuan ini akhirnya
menjadi semcam semangat baru untuk kembali melakukan ekspedisi kota yang hilang
ini.
Admin of this website is someone who likes mysteries of ancient civilizations that have been destroyed. Trying to be like a Indiana Jones through words
ConversionConversion EmoticonEmoticon